Hiruk
pikuk dan lalu lalang orang yang lewat di sekitar Pasar Anyar, Singaraja, sudah
menjadi pemandangan yang biasa oleh I Nengah Sumadra (55), asal Desa Jenang
Dalem, Kecamatan Penarukan, Singaraja. Wajar saja, pria yang hampir memasuki
usia tua ini hanya menghabiskan waktunya di pasar setiap hari sebagai tukang
dokar. Ayah dua anak ini bekerja dari pukul 06.00 wita dan berlanjut sampai
sore.
Sumadra
melakoni pekerjaan itu cukup lama. Jika beruntung, dalam sehari dia mampu
meraup penghasilan hingga Rp. 30.000. Namun, saat apes, dari pagi sampai sore,
tak satu pun orang yang ingin menaiki dokarnya. “Saya sudah setengah hari di
sini, tetapi belum ada penumpang untuk dokar saya,” keluh Sumadra saat ditemui
di Pasar Anyar, Jumat (7/12) kemarin. Dirasa penghasilannya sebagai tukang
dokar hanya pas-pasan, istri Sumadra, Ni Nengah Parmitu (50) nekat ikut
berjibaku dengan lingkungan pasar. Parmitu bekerja di pasar sebagai Buruh Suun.
Sesaknya
lingkungan pasar menjadi makanan sehari-hari bagi keluarga si tukang dokar ini.
Sumadra bersama istrinya berangkat dari rumah menuju pasar dengan menaiki dokar
yang akan digunakan untuk mencari nafkah. Sementara Sumadra menunggu penumpang
di parkiran pasar, istrinya masuk pasar dengan harapan ada orang yang akan memanggil
guna memakai jasa suunnya. Uang hasil
kerja kerasnya biasanya dipakai untuk membeli sembako dan kebutuhan
sehari-hari. Sebagian lagi ditabung untuk masa depan keluarganya.
Walaupun
penghasilannya tidak seberapa, namun I Nengah Sumadra dan Ni Nengah Parmitu
dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Saat ini, anak-anaknya sudah bisa membangun bengkel dan memeroleh penghasilan
sendiri. Kesuksesan yang diraih anaknya tidak melunturkan niat Sumadra untuk
tetap menjadi tukang dokar. Begitu pula dengan Ni Nengah Parmitu. Dengan tenaga
semampunya, dia mengangkut barang dengan dijunjung di kepala. Tak jarang, dia
harus merasakan sakit akibat terlalu berat mengangkut beban. “Jika tidak
demikian, pendapatan juga akan semakin sedikit. Ini semua demi keluarga,” ujar
Sumadra.
No comments:
Post a Comment