Ogoh-ogoh Banjar Pengajaran |
NEGARA-
Menjelang memperingati hari tahun baru caka 1933, umat Hindu selalu
menggelar perayaan unik seperti mengarak ogoh-ogoh, tepatnya diarak sehari
sebelum nyepi. Ogoh-ogoh itu sendiri adalah simbol bhuta kala. Secara
turun-temurun mereka merayakan Nyepi dengan mengarak ogoh-ogoh. Tak terkecuali
Nyepi tahun ini. Seluruh umat hindu baik di kota maupun di pelosok desa, khususnya bagi warga
Banjar Pengajaran, Desa
Berangbang, sangat antusias dengan adanya ogoh-ogoh. Sedikitnya ada 6 ogoh-ogoh
yang akan diarak di Banjar Pengajaran, di mana satu tempek
dalam banjar tersebut membuat satu ogoh-ogoh.
Ketua
sekha Truna-truni Banjar Pengajaran (
Jaya Darmadi ) mengatakan bahwa untuk
membuat sebuah ogoh-ogoh memerlukan dana sekitar 2 juta rupiah ( ukuran sedang
). Dana itu sendiri diperolehdari sumbangan warga yang ada di banjar. Jumlah
kepala keluarga saat ini sudah mencapai 230 KK yang didominasi umat Hindu. Minimal mereka
menyumbang Rp.5.000.-
Bahan pembuat ogoh-ogoh cukup mudah
didapat. Antara lain: kayu, bambu, kertas/koran,
lem, cat, dan karung. Perlu waktu 1 bulan oleh truna-truni untuk menyelesaikan
sebuah ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh tersebut dibuat di bale tempek secara gotong royong. Proses pembuatannya pun
cukup rumit, yaitu:
membuat kerangka terlebih dahulu, barulah
kemudian membuat anyaman dari bambu. Setelah kerangka selesai, kertas ditempel pada
kerangka. Kemudian dicat. Jadilah kemudian sebuah ogoh-ogoh yang terlihat
bringas layaknya bhuta kala. Kira-kira butuh 12 orang untuk menggotong
ogoh-ogoh dengan diiringi gamelan tek-tekan
yang terbuat dari bambu yang dibelah.
Tujuan dari mengarak ogoh-ogoh adalah nyomya bhuta kala dengan memberikan
sesajen berupa tawur, agar
bhuta kala tidak menjadi musuh melainkan menjadi sahabat. Ogoh-ogoh bagian dari
seni dan budaya. Sedangkan seni dan budaya adalah bagian dari agama. Nyepi sangat identik dengan ogoh-ogoh. “Dengan membuat ogoh-ogoh, mampu menyalurkan jiwa
seni yang ada pada diri saya, serta
dapat melestarikan seni budaya Bali”,ujar
Jaya.
No comments:
Post a Comment