Tidak semua orang
setegar wanita yang satu ini. Siang itu, sosoknya terlihat mencari-cari sesuatu
di tengah gerumunan daun-daun hijau. Ternyata, ia sedang mencari sayur untuk dimakan
nanti. Ia masih menggunakan baju dan celana kusutnya yang hampir tidak pernah diganti
selama 4 hari. Wajahnya yang kusam, ditambah dengan keringat yang bercucuran tidak
membuat semangatnya pudar untuk mendapat sayuran segar sebagai persiapan makan
keluarganya.
Dia adalah Ni Nengah
Sukranis (45). Wajahnya nampak lebih tua daripada umurnya, yang mencerminkan
betapa keras kehidupan yang harus ia jalani. Wanita kelahiran 31 Desember 1968
ini tinggal di Jalan Gajah Mada, Gang Bayusuta 1, Banjar Jawa, Singaraja, bersama
suaminya I Wayan Gelis (50). Pasangan
tersebut masuk ke dalam kategori keluarga miskin yang hidupnya serba kekurangan
dan sangat memprihatinkan.
Nengah Sukranis
menyambung hidup dengan cara mengais (memulung) barang yang sudah dibuang
orang. Rata-rata setiap hari, ia hanya mampu mendapat uang Rp10.000 dari hasil
penjualan barang bekas yang diperolehnya. Biasanya ia memulung di sekitaran
Banjar Jawa dan Banjar Tengah saja karena ketidakberdayaannya menarik gerobak
ke tempat jauh. Ketidakberdayaannya
menghidupi diri dan keluarga dengan bekerja sebagai pemulung diakibatkan
minimnya kemampuan yang dimiliki. “Tiang
ten taen masuk nike, ten bise mace lan nulis”, katanya dengan lemah. Ia
tidak pernah tersentuh dunia pendidikan dan menjadikan ia tidak bisa membaca
dan menulis. Ujungnya ia hanya seorang perempuan yang buta huruf. Penyakit yang
sering menyerang orang-orang sepertinya.
Memulung ia kerjakan
dari pukul 06.00 wita – 11.00 wita, berbekal tas belanja
berisikan sebotol air minum yang sewaktu-waktu ia teguk untuk menghilangkan
dahaga. Sementara ia memulung, suaminya akan
menunggu di rumah dengan harapan mendapat banyak sampah agar setelah dijual
bisa digunakan untuk membeli beras. Selain memulung, dia juga terkadang menjual
canang kepada tetangga. Semua itu dia lakukan demi mendapatkan uang untuk
menyambung kehidupan keluarga. Dia menjadi pahlawan di dalam keluarganya,
karena suaminya tidak bisa bekerja lagi semenjak matanya buta. Mata suaminya
buta akibat terkena ujung kayu yang akan digunakan untuk membangun rumah saat
ia bekerja sebagai buruh bangunan. Dulu, suaminya bekerja serabutan. Siang hari
menjadi buruh bangunan, dan malam harinya bekerja sambilan sebagai tukang ojek.
Namun, semenjak keadaan matanya memburuk hingga divonis mengalami kebutaan, dia
tidak bisa bekerja lagi dan yang menafkahi keluarga adalah Ni Nengah Sukranis. Walaupun
begitu, untuk sekadar memasak dan bersih-bersih rumah, suaminya bisa
diandalkan.
Untungnya, Nengah
Sukranis merupakan tipe wanita yang mudah bergaul, terbuka dan sering
bersosialisasi di lingkungannya. Ia dan suaminya mempunyai dua orang anak. Anak
pertama sudah meninggal saat baru lahir, dan anak kedua bernama I Kadek Ariawan
(25). Kadek hanya tamatan Sekolah Dasar. Dia tidak bisa mencapai cita-citanya
karena tidak memiliki biaya untuk bersekolah. Dia bernasib sama dengan
orangtuanya, sehingga tidak mampu membantu sang orangtua. Kadek tidak memiliki
pekerjaan yang tetap. Dia kebanyakan tinggal di rumah dan sekali waktu jika ada
yang membutuhkan tenaga buruh di sekitar rumah, dia akan bekerja di sana.
Tentunya dengan upah yang tidak seberapa.
Bahkan, yang lebih
menyedihkan, rumah yang selama ini menjadi satu-satunya tempat bernaung Nengah
Sukranis dan suami serta anak tercinta, termasuk rumah yang tidak layak huni
dan tidak sehat. Barang-barang yang masih bisa dipakai dari hasil memulung
kerap ia gunakan untuk barang keperluan rumah tangganya. Diperparah lagi dengan
tiadanya penerang atau lampu listrik, lengkaplah penderitaan hidup yang dialami
beliau. Saat malam tiba, ia hanya mengandalkan damar sentir yang sudah usang untuk penerangan. Tanah yang ditempati pun, bukan tanah
miliknya. Tanah itu ia tempati sudah sekitar 7 tahun lalu, dengan persetujuan dari pemilik tanah, Ni
Kadek Andriani seorang pegawai Telkom. Andriani merasa iba dengan keluarga
Sukranis sehingga merelakan sedikit tanahnya untuk dihuni tanpa uang sewa.
Nak ngujang ne????
ReplyDeleteemperor casino - legalbet.co.kr
ReplyDeleteThe official casino, 제왕카지노 legalbet.co.kr is the official dafabet gaming website of the KESU Federation of Asian Nations. The official online casino, 우리카지노 legalbet.co.kr is the